Korban Selamat Densus 88 Bercerita Tentang Kekejaman Siksaan Yang Dialaminya
Penulis: Muhammad Jibriel Abdul Rahman
April 12, 2016
Banyak yang bertanya kepadaku tentang kekejaman dan penyiksaan Densus 88 terhadapku hampir 8 tahun silam, namun belum ada waktu untukku bercerita tentang kejadian-kejadian masa lampau yang malas sekali untuk ku ceritakan.
Pasca syahidnya (insyaa Allah) akhi Siyono rahimahullah akibat siksaan-siksaan brutal densus hingga ajal menjemput lalu pak polisi menyangkal bahwa hal tersebut adalah akibat perlawanan beliau hingga anggota densus melakukan pembelaan diri. Disitu saya mulai muak dan mual akibat bualan dan cerita palsu mereka.
Bukan tanpa alasan, karena saya adalah salah satu manusia yang pernah mengalami siksaan dan kekejaman yang tidak berperikemanusian tersebut, dan saya dengan haqqul yakin banyak lagi temen-temen aktivis Islam lainya mendapat perlakuan yang lebih keji.
Saya sendiri merasakan bagaimana saat mereka masukkan kresek plastik ke kepalaku lalu dilakban dan dipukul. Dengan tanpa belas kasih mereka mencabut jenggotku. Seluruh tubuhku dipukul dengan belati sehingga gigi2 ini retak dan rontok. Saat itu juga kepalaku diinjak dan hantukkan kedinding dan diludahi seolah-olah kita adalah makhluk keji yang harus dinyahkan dari muka bumi. Ya Allah.. dan begitu seterusnya. Maka wajar jika akhi Siyono bisa meninggal karena mungkin tidak
tahan dengan perlakuan kejam tersebut. Ya Rabb...
Namun setiap laporan dan keluhan kami orang-orang yang terzalimi ini tidak pernah digubris. Tuduhan demi tuduhan terus berlanjut. Kadang hati ini ingin menjerit dan menangis. Namun hal tersebut hanya layak dilakukan disaat bertemu Allah disaat-saat mustajab dalam doa dan airmata. Beratnya ujian Allah ini kepada aku dan sahabat-sahabat yang terzalimi ini karena dakwah dan jihad yang kami yakini ini tidak sebanding dengan kaum muslimin yang tertindas lainnya. Disitulah ku bersabar dan tidak menaruh dendam kepada mereka para penjahat. Karena tidak mungkin sesuatu ujian itu ditimpakan kepada kita jika kita tidak mampu memikulnya. Allah Maha Tahu atas segalanya. Sabar dan shalatlah yang terbaik. Insyaa Allah..
Alhamdulillah, melalui Muhammadiyah dan kaum muslimin lainya yang concern terhadap hak-hak ummat Islam, kasus ini bisa terbongkar. Kezaliman densus lambat laun akan dibuka oleh Allah, dengan cara apapun. Tinggal kita banyaklah bersabar dan mendoakan saudara-saudara kita lainya yg dizalimi dan bantu mereka dengan kemampuan kita. Karena hal tersebut akan membuatmu mulia. Insyaa Allah. Insyaa Allah satu saat nanti kuingin menulis tentang hari-hari yang menyakitkan dalam hidupku, agar menjadi iktibar untuk temen2. Insyaa Allah..
Fofo-foto ini adalah foto masa lalu saatku dituduh "teroris" lalu menjalani hari-hari yg melelahkan melalui siksaan dan penjara. Semoga Allah mengampuniku dan memberikan pahala atas ujian-ujian yang kulalui. Aamin..
Ujian itu pasti, sabar pilihan. Insyaa Allah..
___
*Sumber: Fb Muhammad Jibriel Abdul Rahman
Link: https://www.facebook.com/jibrielar/posts/626536907497347