Sementara relawan Teman Ahok bergerak di mall-mall, biarlah relawan muslim Aksi Cepat Tanggap (ACT) bergerak di genangan air, membantu masyarakat di daerah yang dilanda banjir.
Senin malam pekan lalu (7/3), ketinggian air di Bendungan Katulampa, Bogor meningkat drastis. Hanya dalam durasi waktu satu jam, sejak pukul 21.00 sampai dengan pukul 22.05, Tinggi Muka Air (TMA) di Katulampa melonjak signifikan. Dari yang sebelumnya 140 cm (siaga 3) menjadi 200 cm (siaga 1). Jika dilihat berdasarkan grafik ketinggian air Katulampa, tinggi muka air Katulampa malam tadi merupakan rekor tertinggi yang pernah dicapai sepanjang musim hujan, sejak November 2015 sampai dengan Maret 2016.
Sejak malam tersebut, derasnya air kiriman dari hulu di Puncak, Bogor pun membuat wilayah Jakarta yang berada di sepanjang aliran Ciliwung berharap cemas akan datangnya kiriman air banjir dari Katulampa. Jika dikalkulasi, dalam waktu kurang lebih 10 jam dari Bendungan Katulampa, derasnya air akan tiba di sepanjang bantaran Ciliwung, Jakarta Timur.
Akhirnya ketakutan kiriman air banjir itu pun terbukti, Selasa pagi (8/3) terjangan air kiriman dari hulu di Bogor, Jawa Barat mulai menyesakkan aliran sungai Ciliwung. Derasnya air tak mampu ditampung oleh Ciliwung, meluap dan kemudian menenggelamkan kawasan yang sangat berisiko banjir sepanjang bantaran Ciliwung. Meliputi Kelurahan Bidara Cina, Bukit Duri, dan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Tiga kawasan ini setiap tahunnya memang selalu bergilir diterjang banjir. Lokasinya yang persis di sebelah aliran Ciliwung serta kontur tanah rendah yang berupa cekungan menambah parah risiko banjir di kawasan ini.
Mengutip laporan dari tim Disaster Emergency and Relief Management/DERM dari Aksi Cepat Tanggap (ACT), air mulai masuk ke rumah warga di kawasan Bidara Cina sekitar pukul 06.15 pagi. Semakin siang, derasnya debit air di Ciliwung malah semakin menambah ketinggian air di pemukiman sepanjang jalan-jalan kecil Kelurahan Bidara Cina. Hingga tinggi air banjir mencapai puncaknya pukul 09.40, dengan ketinggian banjir sampai menyentuh 2 meter.
Pintu rumah dan jendela sebagian besar rumah di Bidara Cina tak terlihat lagi terendam luapan Ciliwung. Di beberapa lokasi, tinggi air banjir bahkan mencapai 2,5 meter. Hanya menyisakan genteng-genteng rumah yang tak sampai terendam.
Merespons banjir kiriman Katulampa, sejak Selasa dinihari (8/3) pukul 01.00 WIB tim rescue DERM-ACT bergerak cepat mengemasi segala keperluan yang dibutuhkan termasuk perahu karet untuk evakuasi banjir di kawasan bantaran Ciliwung, khususnya di lokasi padat penduduk Bidara Cina, Jakarta Timur. Tiba di lokasi pukul 02.30, tim DERM-ACT menyebar ke area tugas RT 10, 12, dan 13 RW 11 untuk evakuasi ratusan warga.