Manila – Sehari sebelum insiden penembakan Syaikh Aidh Al-Qarni pada Selasa malam (1/3/2016), pihak berwenang Filipina mengungkap identitas enam warga Iran yang diduga akan merencanakan serangan teroris di kawasan Asia Tenggara. Jaringan teroris itu berencana meledakkan pesawat penumpang milik maskapai Arab Saudi.
Departemen Luar Negeri Filipina berhasil mengungkap identitas keenam teroris tersebut setelah menerima informasi intelijen dari Kerajaan Saudi bahwa sejumlah warga Iran tengah menuju ke kawasan Asia Tenggara melalui Turki dengan menumpangi dua pesawat. Mereka berencana meluncurkan serangan teroris menargetkan maskapi Saudi di salah satu negara Asia Tenggara.
Dalam pernyataan pers, seperti dinukil portal ababiil.net dari Manila Bulletin, Deplu Filipina menjelaskan bahwa keenam teroris itu bernama Muhammad Ibrahim Al-Muayyad, Ahmad Hasan Ali Auf Bahbah, Ahmad bin Abdullah Al-Jarmuzi, Ismail Ahmad Al-Jarmuzi, Ali Mahir Ali dan Hasan Al-Musi’i.
Berdasarkan penelusuran, lima teroris tersebut diketahui anggota Garda Revolusi Iran sementara teroris keenam (Ali Mahir Ali) merupakan anggota Hizbullah Lebanon.
Menurut kantor imigrasi Filipina, sampai berita ini dilansir, keenam teroris itu belum terpantau memasuki Filipina.
Komandan Intelijen Departemen Luar Negeri Filipina, Amable Tolentino, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima peringatan dari Kedutaan Besar Saudi di Filipina pada 28 Januari. Peringatan itu menginformasikan, sekelompok kecil yang terdiri dari 10 orang, enam di antaranya warga Yaman, tengah merencanakan penculikan atau peledakan pesawat sipil milik maskapai Saudi.
Dia menambahkan, enam teroris terpantau bergerak menuju salah satu negara di Asia Tenggara menggunakan dua pesawat berbeda. Menurut informasi, mereka merencanakan serangan teroris di Malaysia, Indonesia atau Filipina. Kerajaan Saudi menghimbau untuk wasapada dan meningkatkan keamanan.
Sehari setelah pengungkapan identitas para teroris tersebut, sejumlah orang tak dikenal menembaki rombongan ulama asal Arab Suadi Syaikh Aidh Al-Qarni selesai ceramah di sebuah universitas di Filipina. Beliau terluka di tangan akibat serangan tersebut. Sementara pelaku berhasil dilumpuhkan dan ditangkap. Namun belum diketahui identitas penyerang. (Kiblat)