Siapakah dia PROVOKATOR yang sesungguhnya ?
Menjadi aneh ... ketika saya yang katanya sudah tua dan pensiunan ini berupaya MENGINGATKAN, bahwa perilaku warga keturunan Tionghoa yang sok jago bisa memicu terjadinya amuk massa, malah di cap sebagai penebar kebencian, provokator, rasis, lebay, bermental orba dan menderita post power syndrome.
Ketika DIAM, dinilai apatis ... dan bila amuk massa itu benar TERJADI, adik-adik dan anak-anak saya yang masih berdinas aktif sebagai Prajurit TNI/Polri dinilai... kecolongan, lambat, dan lebih parahnya lagi dihakimi sebagai pelanggar HAM karena dituduh melakukan "pembiaran".
Tolong pelajari benar sejarah tentang pemicu terjadinya amuk massa terhadap warga Tionghoa di Indonesia yang selalu berulang. Lalu carilah jawaban atas pertanyaan, (1) mengapa tidak pernah terjadi amuk massa terhadap warga keturunan etnis yang lain; (2) mengapa sebutan China koq harus diganti menjadi Tionghoa dan kemudian dilegalisir dengan Perpres. Dan (3) mengapa keberadaan warga Tionghoa yang jelas sudah ratusan tahun berdiam di nusantara ini koq sulit diterima sebagai penduduk asli (pribumi)?
Bila ketiga pertanyaan itu bisa dijawab secara akademis (bukan emosional) akan bisa dimaklumi, bahwa KONFLIK warga Tionghoa dengan 'Pribumi' itu adalah LATEN.
Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo
Minggu Palma, 20 Maret 2016
__
*sumber: dari status fb Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo
https://www.facebook.com/suryo.prabowo.18/posts/10207522359355352