- Hepatitis B
- BCG, untuk mencegah dampak buruk TBC
- Polio
- DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
Dan imunisasi tambahan, seperti Hib, pneumokokkus, rotavirus (penyebab diare berat), varicella, tifus, hepatitis A, dsb.
Campak sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
paramyxovirus dan sangat menular. Campak ditularkan melalui butiran
halus air ludah/lendir (droplet) hidung, tenggorokan, atau mulut
penderita yang terhirup selama masa prodromal (sebelum muncul kelainan
kulit) dan diawal-awal munculnya bercak merah di kulit. Masa inkubasi,
dimana virus berkembang biak dalam tubuh tanpa gejala terjadi selama
10-12 hari, diikuti gejala mirip flu (batuk, pilek, demam), mata merah,
dan silau terhadap cahaya. 1-2 hari kemudian, muncul bercak putih di
selaput lendir mulut (bagian dalam pipi), yang disebut bintik Koplik,
baru sekitar 2 hari kemudian muncul bercak merah yang diawali dari
daerah kepala, kemudian meluas ke seluruh tubuh.
Jika tidak ditangani dengan benar, atau jika kondisi daya tahan tubuh
penderita sedang drop, termasuk pada anak-anak yang daya tahan tubuhnya
belum begitu kuat, campak dapat mengakibatkan komplikasi yang lebih
serius, seperti radang paru-paru berat dan radang otak. Komplikasi
inilah yang banyak menyebabkan kematian pada anak.
Vaksinasi campak, yang diberikan pada usia 9 bulan dan 6 tahun,
membantu memberikan kekebalan pada anak, sehingga anak tidak lagi
terinfeksi campak, atau jika masih terinfeksi, gejalanya lebih ringan
dan komplikasi dapat dihindari. Efek samping dari vaksinasi campak
sangat ringan, seperti demam atau diare. Demam dapat berlangsung selama 1
minggu, kadang muncul bercak merah, namun umumnya dapat reda dengan
kompres, penurun panas, dan konsumsi air serta makanan bergizi yang
cukup.
sumber : .konsultasisyariah.com
0 Response to "Dampak imunisasi campak"
Post a Comment